Kendalikan Harga Kebutuhan, Rachmat Gobel Minta Kemendag Jalin Koordinasi

06-01-2022 /
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel. Foto: Azka/Man

 

Mengetahui kenaikan harga kebutuhan sehari-hari meningkat tajam pada Januari 2022, Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel menegaskan Kementerian Perdagangan (Kemendag) harus segera bertindak untuk mengendalikan harga kebutuhan sehari-hari masyarakat. Tanpa adanya kendali pemerintah, ia khawatir perekonomian masyarakat Indonesia tidak bisa pulih dan bangkit dari pandemi Covid-19.

 

“Jangan dibiarkan harga terus melambung. Hidup rakyat kecil lagi susah. Tapi harga telur, minyak goreng, bawang, cabai, sayur, daging ayam, dan lain-lain malah naik melangit,” tegas Gobel, Rabu (5/1/2022).

 

Tidak hanya itu, politisi Partai NasDem itu menekankan Kemendag harus mampu menjalin koordinasi dengan berbagai pihak seperti Kementerian Pertanahan (Kementan) dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop dan UKM) guna efektivitas kebijakan pengendalian harga kebutuhan sehari-hari.

 

Ia pun menyoroti keberadaan Permendag Nomor 20 Tahun 2021 yang memperlemah koordinasi Kemendag dengan kementerian teknis lainnya. Oleh karena itu, ia menilai aturan tersebut perlu dikaji ulang guna sebagai perbaikan agar bisa menjadi landasan kuat saat berkoordinasi dengan kementerian atau lembaga terkait.

 

“Semua hal saling terkait. Jadi jangan jalan sendiri saja. Sebagai contoh, Misalnya soal penghapusan perlunya rekomendasi dari kementerian pertanian untuk izin impor bawang putih. Padahal kementan yang mengetahui pertanian bawang putih dan juga memiliki program perluasan dan peningkatan hasil pertanian bawang putih. Pencabutan rekomendasi itu jadi menegasikan kerja kementerian teknis,” tuturnya.

 

Pada kesempatan yang sama, Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) itu menjelaskan peningkatan harga kebutuhan sehari-hari yang diakibatkan semakin meningkatnya permintaan, bisa menjadi tanda perbaikan ekonomi di Indonesia. Walaupun begitu, baginya, tren kenaikan harga pada tahun ini mengindikasikan adanya masalah suplai.

 

Ia menerangkan kenaikan harga tidak bisa dilihat dari meningkatnya permintaan, akan tetapi juga perlu dipertimbangkan dari sisi suplai atau distribusi. “Jika kenaikan harga sekitar 10-15 persen tapi kenaikan di tahun ini berlangsung dalam waktu yang terlalu singkat. Kalau dilihat dari data, kenaikan harga komoditas pangan sudah jauh sekali dari HET dan sudah berlangsung cukup lama, sekitar 2 bulan bahkan lebih,” jelas Gobel.

 

Sehingga, ia ingin masalah suplai ini bisa terselesaikan, salah satunya dengan Kemendag turut fokus membangun koordinasi dengan kementerian teknis terkait untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. “Padahal intinya pada masalah koordinasi dan kemauan para pemangku kepentingan untuk bekerja lebih baik lagi,” pungkas legislator dapil Gorontalo itu. (ts/sf)

BERITA TERKAIT
Saan Mustopa Tekankan Pentingnya Sumpah Jabatan dalam Memperjuangkan Aspirasi Rakyat
29-12-2024 /
PARLEMENTARIA, Jakarta – DPR RI menegaskan kembali komitmennya untuk memperjuangkan kepentingan rakyat melalui pelaksanaan sumpah jabatan yang dipegang teguh oleh...
DPR Buktikan Komitmennya, Tampung Aspirasi Publik Melalui Indonesia Opinion Festival (IOF) 2024
29-12-2024 /
PARLEMENTARIA, Jakarta – DPR RI menegaskan komitmennya untuk menampung aspirasi publik seluas-luasnya dengan menggelar Indonesia Opinion Festival (IOF) 2024 di...
Saan Mustopa Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak Banjir Rob di Karawang
25-12-2024 /
PARLEMENTARIA, Karawang - Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, mengunjungi warga Dusun Sarakan, Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya, Karawang, Jawa Barat,...
180 KK di Dusun Sarakan Terancam Digusur, Saan Mustopa Dorong Pembangunan Kampung Nelayan
25-12-2024 /
PARLEMENTARIA, Karawang - Sebanyak 180 kepala keluarga (KK) yang menempati lahan Pertamina di Dusun Sarakan, Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya, Karawang,...